Evaluasi Kinerja Program Studi Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) Di FTI UKSW




1.             Pendahuluan
Pada era yang penuh dengan persaingan, institusi perguruan tinggi sebagai institusi yang bergerak di sektor jasa berusaha untuk selalu menghadirkan layanan pendidikan yang berkualitas dan tanpa batas. Perguruan tinggi memiliki kewajiban dalam menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan visi dan misinya. Untuk itu setiap perguruan tinggi dituntut untuk melakukan peningkatan-peningkatan baik pada sisi manajemen ataupun program-program kerja yang ada guna menjaga kualitas pelayanan yang merupakan prioritas utama dalam penyelenggaraan pendidikan.
Dalam pengelolaannya, perguruan tinggi pada masa ini mengarah pada pendekatan yang berorientasi pada mahasiswa, dengan penilaian berdasarkan indikator kinerjanya. Hadirnya program studi (progdi) merupakan salah satu elemen penting dan strategis guna membina mahasiswa dalam pencapaian kinerja studi yang baik. Progdi membantu mahasiswa dalam menentukan fokus studi yang akan ditekuninya dalam jangka waktu tertentu, namun tidak mengurangi pentingnya menekuni hal-hal lain di luar progdi tersebut.
Evaluasi kinerja suatu progdi sangat penting dilakukan guna menjaga kualitas pelayanan. Evaluasi kinerja pada periode tertentu akan menjadi tolak ukur untuk mengetahui terjadinya peningkatan atau penurunan performansi kerja dari suatu progdi. Pengukuran produktivitas dapat membantu pihak universitas dan fakultas dalam melakukan evaluasi kinerja progdi.
Ada dua metode pengukuran produktivitas dengan menggunakan ukuran fisik, yaitu metode Physical Productivity (Labour Productivity) dan metode Objective Matrix (OMAX) [1]. Namun dalam implementasinya, metode pengukuran Physical Productivity hanya memiliki unit pengukuran produktivitas yang melingkupi ukuran (size), panjang, jumlah unit, berat, waktu dan jumlah sumber daya manusia. Hal ini menyebabkan terbatasnya kriteria-kriteria yang dapat digunakan sebagai tolak ukur dalam pengukuran menggunakan metode Physical Productivity. Berbeda dengan metode pengukuran produktivitas OMAX  yang menggabungkan kriteria-kriteria produktivitas ke dalam suatu bentuk yang terpadu dan berhubungan satu sama lain. Metode ini melibatkan seluruh jajaran di perusahaan, mulai dari bawahan sampai atasan [2]. Di sisi lain, kebaikan metode OMAX dalam pengukuran produktivitas adalah relatif sederhana dan mudah dipahami, mudah dilaksanakan dan tidak memerlukan keahlian khusus, datanya mudah diperoleh, dan lebih fleksibel, tergantung pada masalah yang dihadapi [3].
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana (FTI-UKSW) memiliki beberapa progdi di dalamnya. Setiap progdi di FTI-UKSW membuat program kerja (progja) untuk tahun anggaran yang berjalan, dan juga selalu dilakukan evaluasi. Namun sampai saat ini FTI-UKSW belum memiliki sistem untuk penilaian pencapaian kinerja dari setiap progja yang ada. Berdasarkan hal tersebut maka dalam penelitian ini, akan dilakukan pengukuran produktivitas menggunakan metode OMAX, dengan mengambil judul penelitian Evaluasi Kinerja Program Studi Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX) Di Fakultas Teknologi Informasi UKSW Salatiga. Melalui pengukuran produktivitas yang dilakukan, diharapkan dapat membantu FTI-UKSW untuk mengetahui terjadinya peningkatan ataupun penurunan performansi kinerja dari progdi.


Selengkapnya Di SINI

Post a Comment