Pemetaan Objek Wisata Berbasis WebGis

                          Perancangan dan Implementasi Pemetaan Objek Wisata  Berbasis WebGIS di Pulau Sumba.
 Sekarang ini banyak negara di dunia menganggap sektor pariwisata sebagai salah satu strategi utama dalam pengembangan suatu negara karena sektor pariwisata merupakan sumber ekonomi yang cepat mendatangkan devisa bagi negara atau daerah tujuan wisata. Bagi negara tujuan wisata biasanya pendapatan devisa negara didapatkan dari nilai tukar mata uang asing, stimuli pengembangan regional, perluasan lapangan kerja dan kesempatan kerja serta peningkatan pendapatannya [1].
Dalam dunia pariwisata ada berbagai macam kelompok atau organisasi yang tersebar diseluruh dunia untuk meninjau potensi pariwisata yang ada. Salah satunya yaitu Word Economic Forum (WEF) yang menilai tingkat daya saing sektor trevel dan pariwisata yang ada diseluruh dunia dari barbagai segi. Berdasarkan laporan Word Economic Forum (WEF) yang berjudul “The ASEAN Travel & Tourism Competitiveness Report 2012”. Indonesia menempati urutan 74 di tingkat internasional sedangkan pada tingkat ASEAN, Indonesia menempati urutan 5. Posisi pertama diduduki oleh negara Singapura dengan disusul negara Malaysia pada posisi ke dua. WEF menilai tingkat daya saing sektor travel dan pariwisata berdasarkan 14 kriteria. Kriteria itu adalah kebijakan dan aturan, keberlangsungan lingkungan, keselamatan dan keamanan, kesehatan dan higienitas, prioritas sektor travel dan pariwisata, infrastruktur angkutan udara, dan infrastruktur di darat, infrastruktur pariwisata, teknologi informasi, daya saing harga, sumber daya manusia, kedekatan dari sektor tersebut, sumber daya alami, dan sumber daya budaya. Dari 14 kriteria penilaian tersebut Indonesia masih lebih unggul dalam hal sumber daya alami dengan menempati posisi 17 dibandingkan dengan negara Singapura yang menempati posisi 96 dan Malaysia pada posisi 22 dari 139 negara di seluruh dunia. Terlepas dari keunggulan tersebut, dalam kenyataannya masih banyak masyarakat Indonesia yang belum mengetahui potensi-potensi keindahan yang ada di Indonesia. Masih banyak pula objek-objek wisata indah di Indonesia yang tidak dikenal oleh wisatawan mancanegara dan masyarakat Indonesia pada khususnya. Banyak atau sedikitnya wisatawan yang datang ke suatu tempat sangat dipengaruhi oleh informasi yang didapatkan oleh wisatawan mengenai objek wisata itu sendiri. Dalam hal penyampaian infomasi, Indonesia masih kalah dibandingkan negara tetangga. Ini dibuktikan dangan salah satu dari 14 kriteria penilaian WEF yaitu kriteria teknologi informasi. Dalam hal ini Indonesia menempati posisi ke 96 dibandingkan dengan Singapura yang menempati posisi ke 20 dan Malaysia dengan pada posisi 52 [2].
Dengan adanya laporan yang di keluarkan oleh WEF, maka sangatlah jelas pemerintah Indonesia saat ini sedang berusaha meningkatkan daya saing dalam bidang pariwisata. Hal ini dapat diihat dengan adanya program “wonder Indonesia”. Dengan digalakkan program wonder Indoneria, pemerintah lebih memfokuskan pada objek-objek wisata yang belum terkenal daripada objek wisata utama yang selama ini menjadi tujuan utama para wisatawan seperti pulau Bali dan Jakarta. Hal ini dapat dilihat dengan menjadikan pulau Komodo sebagai salah satu kejaiban dunia. Bukan hanya pemerintah Indonesia saja yang saat ini sedang berusaha meningkatkan daya saing dalam sektor pariwisata. Pihak swasta-pun mendukung program wonder Indonesia dengan cara  mempublikasikan objek 


download selengkapnya di   
https://drive.google.com/file/d/0BzlQWFPGVUr9c3R2WU5CYjA2dnc/edit?usp=sharing

Post a Comment